Ini datang tiba-tiba , pikiran yang berkeliaran.. khayalan atau mungkin sebuah ekspektasi..
intinya aku duduk di sebuah kursi di ruang tamu , menikmati kopi yang rasanya masih saja kurang manis..
entah kenapa posisi gitar sedikit jauh dari jangkauan tanganku , dan ternyata aku tengah berada dihadapan tulisan-tulisan yang aku kagumi ,
aku mengangkat gelas kopi untuk kuminum tapi tak lama kemudian kamu muncul dari arah yang beralawanan dari pandanganku , hingga tanganmu sampai dipundakku aku menoleh..
lentik sekali pertanyaanmu di telingaku "Bagaimana rasa kopinya ?"
aku tersenyum bertanda bahwa rasanya sudah pas ..
kali ini pandanganku sedikit serius ke arah seluruh perawakan putihmu , ternyata benar.. kamu sudah gemuk sekarang .
selang beberapa detik, ada langkah-langkah kecil yang berlari mengikutimu terburu-buru lucu dengan muka yang belepotan dengan adonan wortel dan nasi yang kau aduk setiap pagi , dia menghampirimu dan meraih tanganmu , ternyata dia hanya ingin kamu membenarkan ikatan rambutnya yang panjang dan bergelombang , ya .. sama seperti rambutmu yang selalu aku suka..
aku dan kamu setuju kalau rambutnya berbeda dengan senyuman lain di pojok ruangan yang selalu sibuk dengan pencampuran warna atau ukuran kuas yang pas , tapi kita sepakat bahwa mereka adalah komposisi kehangatan dan kenyamanan dari ruangan yang tak cukup besar ini .
aku menaruh kembali gelas kopi yang akan aku minum tadi di meja tepat didepanku , meja kayu tanpa kaca .
intinya aku duduk di sebuah kursi di ruang tamu , menikmati kopi yang rasanya masih saja kurang manis..
entah kenapa posisi gitar sedikit jauh dari jangkauan tanganku , dan ternyata aku tengah berada dihadapan tulisan-tulisan yang aku kagumi ,
aku mengangkat gelas kopi untuk kuminum tapi tak lama kemudian kamu muncul dari arah yang beralawanan dari pandanganku , hingga tanganmu sampai dipundakku aku menoleh..
lentik sekali pertanyaanmu di telingaku "Bagaimana rasa kopinya ?"
aku tersenyum bertanda bahwa rasanya sudah pas ..
kali ini pandanganku sedikit serius ke arah seluruh perawakan putihmu , ternyata benar.. kamu sudah gemuk sekarang .
selang beberapa detik, ada langkah-langkah kecil yang berlari mengikutimu terburu-buru lucu dengan muka yang belepotan dengan adonan wortel dan nasi yang kau aduk setiap pagi , dia menghampirimu dan meraih tanganmu , ternyata dia hanya ingin kamu membenarkan ikatan rambutnya yang panjang dan bergelombang , ya .. sama seperti rambutmu yang selalu aku suka..
aku dan kamu setuju kalau rambutnya berbeda dengan senyuman lain di pojok ruangan yang selalu sibuk dengan pencampuran warna atau ukuran kuas yang pas , tapi kita sepakat bahwa mereka adalah komposisi kehangatan dan kenyamanan dari ruangan yang tak cukup besar ini .
aku menaruh kembali gelas kopi yang akan aku minum tadi di meja tepat didepanku , meja kayu tanpa kaca .
lalu aku benar-benar menyadari , aku berada di "Rumah" .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar